sangat melatih kesabaran :)

Leave a Comment
Assalamualaikum...
Aku mau sedikit cerita tentang pengalaman mengajar di PAUD Anggrek. Untuk mengisi liburan semester 4, aku di ajak tanteku ( Yugi ) mengajar di PAUD. Kebetulan memang tanteku salah satu guru disana. Awalnya agak ragu buat terjun langsung ngadepin anak-anak yang usianya 2 tahun sampai 5 tahun. Denger sepupu yang masih kecil teriak-teriak aja suka kesel, apalagi ini harus ngajar anak-anak. Dicoba deh insya Allah bisa sabar :). Tanteku memberi tanggung jawab untuk mengajar di kelas TK.B, aku menjadi guru pendamping. Di kelas tersebut ada Mrs. Rini, Mrs.Rini mengajar murid-murid baru yang TK.A nya dari luar PAUD Anggrek, sedangkan aku mengajari murid-murid yang TK.A nya sudah dari PAUD. Awalnya ada beberapa anak yang gak mau memperhatikanku, karena mereka maunya di ajarkan Mrs.Rini. Aku mulai belajar memahami keinginan mereka, bagaimana aku harus bersikap ketika mereka menolakku. Yup, bukan hal yang mudah menarik hati dan simpati anak-anak. Aku harus kreatif agar mereka bersikap ramah kepadaku. Aku melihat sistem mengajar Mrs.Rini monoton, setiap hari membaca, menyalin, hafalan angka dan alfabet. Anak-anak terlihat jenuh dengan rutinitas seperti itu, memang jenjang mereka harus bisa membaca dan berhitung karena nantinya mereka akan menghadapi tes seleksi masuk SD. Ada murid bernama Axa, dia laki-laki tetapi sangat manja sekali. Ketika aku fokus ke anak lain, Axa akan mencari perhatianku dengan cara apapun. Entah pukul-pukul meja, coret-coret buku temannya. Satu anak sudah menguji kesabaranku. Axa sudah fokus dengan pekerjaannya, ada Exell si biang rusuh. Di kelas maunya teriak-teriak, suka iseng pukul temennya. Susah banget disuruh menulis ataupun baca. Walah lebih ekstra lagi nih sabarnya. Exell salalu duduk di sampingku, karena menurutku semua anak nakal hanya bisa luluh dengan perhatian. Yaa aku berhasil membuat Exell bersikap manis kepadaku :D. Bukan Axa dan Exell yang menguji kesabaranku. Rahma pun sangat menguji kesabaranku. Rahma anak pintar, cepat tanggap tetapi suka memprovokasi temannya untuk saling bermusuhan. Astaghfirullah, anak seusia dia bisa memprovokasi. Aku sedikit keras kepada Rahma, perlahan aku beri tahu bahwa gak boleh bersikap seperti itu kepada temannya. Caca paling cengeng di kelas, Rahma seneng banget memprovokasi Yuni untuk menjauhi Caca. Yang terakhir adalah Nabila, anak itu sangat malas. Di kelas lebih banyak ngobrol dengan Faqih dan Dina. Ya Allah banyak banget yang harus aku perhatikan. Nama-nama yang aku sebutkan tadi hanya beberapa anak yang menurutku perlu ektra perhatian. Masih ada 7 anak lagi yang gak aku sebutin namanya. Seminggu sudah aku mengamati karakter masing-masing anak. Aku mengusulkan kepada Mrs. Rini, untuk belajar sambil bermain di 30 menit sebelum pulang agar mereka tidak jenuh. Aku membuat beberapa kerajinan dari origami untuk melatih keterampilan dan ketelitian mereka. Aku menyediakan bahan-bahan praktik secukupnya untuk melatih rasa berbagi dengan teman. Semakin hari, aku semakin menikmati tugasku sebagai guru. Jadi suka sama anak-anak, hehehe. Sayangnya, pas masuk kuliah udah gak bisa ngajar lagi. Padahal masih pengen :(

Ada beberapa dokumentasi acara di PAUD, lucu-lucu lohhhh








Lokasi : PAUD Anggrek, Penjernihan
Fotografer : Nurmala

Kesimpulannya, aku jadi tau bagaimana ngurus anak. Semoga aja bisa diterapkan ke anak sendiri ilmunya, hehehe. Makasih tanteku udah ngasih kesempatan ngajar di PAUD walaupun singkat tapi banyak ilmu yang bisa aku dapet :D










Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment